Arka benar-benar sewot. Di pikir Nino akan berhenti membuntutinya saat pergantian pekan telah tiba. Hanya saja ia terlalu berpikir positif, yang ada lagi-lagi emosinya di uji habis-habisan.
Jam masuk kerjanya sudah benar-benar mepet, dan sialnya Nino malah membelokkan laju motornya ke arah kediaman pria itu. Seketika saja tangannya yang gatal langsung menoyor kepala Nino. Demi apa pun, pria itu malah memboyong beberapa setel pakaian di dalam ransel tasnya. Dan dengan entengnya malah berkata,
"Rasanya aku terlalu percaya diri karna merasa di beri restu oleh kakak angkat mu. Dari rekaman suaranya kemaren saja dia nampak bahagia. Dan aku bukan orang yang abai. Aku bisa membuatnya lebih bahagia lagi. Jadi... Mari buat video panas sebanyak-banyaknya untuk koleksi mereka."
"Brengsek!"
Bugh
Lagi-lagi Arka melesatkan bogem mentahnya di pipi kiri Nino. Sedikit pun tak merasa bersalah. Malah menertawai kala pria itu meringis kesakitan.