Mengurut pelipisnya yang berdenyut, sesekali buang napas jengah saat tak di rasakan sedikit pun perubahan baik. Kelopak matanya yang masih bengkak, di tekan dengan kuku berharap cairan atau apa pun dalam isi benjolannya pecah.
Lagi-lagi membuat frustasi saat tampilan buruknya tak lebih baik walau kedua sudut bibirnya di tarik paksa untuk melebar. Terlebih dengan suasana yang mendukungnya untuk makin terpuruk.
Sialan! Kenapa tiba-tiba kawannya mendadak bisu? Tubuh meringkuk dengan wajah tertekuk?
Brukkk
Menggebrak meja, meninggalkan suara gemericik sendok garpu yang menghantam piring keramik. Lihatlah, bahkan makanan lezat di tengah siang bolong perut keroncongan mereka mendadak tak menggugah selera.