Tubuh setengah menunduk dengan tatapan penuh aura permusuhan, sampai Arka yang terlalu yakin dengan kemenangannya pun mengangkat satu alis dengan senyum seringai.
Melepaskan diri, sudah cukup untuknya bermain-main dengan lekas menunjukkan keunggulan.
Memperkirakan sudut yang harus di ambilnya dengan tepat. Berlari kencang sampai semakin dekat dengan tujuan, meringankan tubuh dan seolah berjalan naik ke atas udara dengan posisi tangan mengantarkan bola ke arah ring.
Hufh... Tak ada yang mengecewakan dari hasil kesombongannya, kan? Bola benar-benar masuk, seketika saja membungkam mulut Melisa yang terlalu meremehkannya.
"Goal... Bolanya masuk?"
.... Eh, kok goal? Itu kan sepak bola, sebutannya bola masuk di dalam ring apa, kak?"
Mengabaikan Mika yang berjingkrak atas kemenangannya untuk sesaat, mengusap kepala bocah itu dan melewatinya. Arka hanya ingin mendatangi Nino dan menggoda pria itu habis-habisan.