Tanpa sadar waktu sudah berjalan sangat cepat. Dari awal mulai matahari masih bertengger menjadi penerang, sampai akhirnya malam menjemput di temani rembulan.
Masih berkeliling di pusat perbelanjaan, Arka dan Dinda yang awalnya sibuk berselancar mencoba berbagai macam permainan. Meski pun masih tak merasa puas, akhirnya mereka pun memilih menuruti Ruben yang memimpin. Datang ke sebuah restoran mewah, kebetulan perut mereka sudah sangat kelaparan.
Duduk dalam posisi Ruben dan Arka yang berhadapan, sementara Dinda masih tetap menempel di samping kakaknya itu.
Sungguh, Arka tak lebih memahami Ruben saat di rasa perhatian pria itu sudah terlalu berlebihan di setiap menitnya. Bahkan ia yang hanya mengusap-usap perutnya dengan tubuh bersandar sekedar mengistirahatkan diri, malah bahayanya di tangkap pria itu seperti ia yang tak makan dua hari.