"Karena gue spesial? Atau lo yang udah mulai nggak bisa mendem ketertarikan yang semakin besar ke gue?" ucap Arka sembari menjungkat-jungkitkan kedua alisnya.
"Barangkali itu yang jadi kemungkinannya?"
Arka yang niatnya balas menggoda malah di buat malas dengan sahutan Ruben yang dengan mudahnya menyetujui.
Dengan raut wajah datar dan bibir bawah setengah mencebik, Arka berkata, "Nggak ah, orang gue bercanda doang."
"Tapi kalo gue nanggepinnya serius?"
"Ya... resiko di tanggung masing-masing." Arka menjeda ucapannya. Lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan sedikit canggung.
... Sekarang gini aja, deh... Lo mau apa sama gue? Udah capek nih, mau cepet-cepet bobok, bang."
"Permisi tuan, semuanya sudah siap."