"Yee... Siapa yang mau percaya kalo lo akhir-akhir ini lebih rutin tidur sama bang Ruben?"
"Eh, emang iya?" Sementara Brian yang terkejut setengah mati. Sontak menatap Arka dengan delikan tajam meminta kejelasan.
Kalau saja Zaki yang begitu pendiam itu tak makin ahli mengolah kata. Terlalu berusaha untuk memahami kisah, dan menanyakan dengan gamblang bagian yang rumpang.
"Loh, lo nggak tau, Bri? Biasanya suka nginep di rumah Arka, udah nggak lagi, ya?"
Dan kali ini Brian yang di buat bungkam, tak sedikit punya alasan. Terlebih saat pandangannya menemukan Farhan dengan manik mata sembabnya. Tiba-tiba saja perasaannya berdesir.
Kali ini tentang perasaan yang tak mampu di ungkapkan. Tentang dua insan berperasaan yang tak sepenuhnya bisa mendeskripsikan keinginan.
Dengan satu hati yang begitu rapuh, sementara lainnya yang linglung dengan pilihan yang di tuju.
"Ibu aku akan kembali sebentar lagi, kamu nggak akan terus di sini, kan?"