"Tau deh, cuman tuh orang lama-lama nyebelin aja." Arka yang menggerutu. Lantas menutup mata, tak berniat melanjutkan percakapan.
Namun Brian yang semula diam dengan pandangannya yang terlalu fokus ke layar ponsel itu malah mengejutkannya dengan tepukan keras di paha.
"Ar-ar... Arka..." Memanggilnya dengan desakan mengganggu.
"Paan sih, Bri? Gue tampol lama-lama tuh mulut, ya!" Jelas Arka menggeram marah. Matanya yang menyipit tajam, dengan raut mencerung. Namun akan di maafkan karena ia tengah menemukan tempat nyaman untuk tidur siang, jika saja Brian tak menarik kelopak matanya untuk terbuka lebar, ponsel dengan aplikasi percakapan di tunjukkan tepat di depan matanya.
"Ada apa antara lo sama bang Nino sampek-sampek dia maksa gue buat jauhin lo?"
Sontak saja Arka berjengkit, bangun dari duduk meringkuknya, lantas merampas ponsel milik Brian.
