Baru kali ini melibat perpaduan pria itu mengenakan pakaian santai dengan kaos hitam, luaran kemeja polos berwarna navy, celana pendek selutut dengan kacamata yang tersampir di kaos memperlihatkan dada berototnya yang terhias tatto naga berwarna.
Lengkap sudah dengan bakat merangkai kata. Demi apa pun, wajah Arka yang memerah itu bukan karena tersanjung sedikit pun. Panas, kalian pernah kepanasan terpapar matahari yang mulai bersemangat, kan?
Hanya saja Arka tak menemukan alasan tentang kegugupan atau pun suaranya yang mendadak begitu lirih sampai mencicit. Jemarinya yang kali ini bertaut, sambil menggoyang-goyangkan tubuh merasa gugup?
"Kok sempet-sempetnya gombal?"
"Gombal, sama aja omong kosong, kan? Tapi nyatanya yang gue ucapin penuh makna, penuh pengharapan, penuh gairah buat takhlukin lo."
Setiap pemenggalannya, Ruben melangkahkan kaki, membuat Arka yang kelimpungan melangkah mundur.