"Waktu itu lo nyium gue, sekarang gue boleh minta imbalannya, kan?"
"Berhubung kita sama-sama butuh oksigen buat lanjutin hidup."
Cupp
"Eunggh..."
Entahlah, sejenak Arka tak ingin peduli pada resiko apa pun. Ia hanya ingin menikmati perasaan dalam hatinya yang mendadak penuh dengan ledakan kembang api.
Nino yang kali ini menciumnya terlebih dahulu. Benar-benar menciumnya. Beradu napas, semakin dekat dengan lidah pria itu yang melesak mengeksplor mulutnya.
Ingin lebih, sampai kedua lengan Arka yang bergelayut di lingkar leher milik Nino. Menyelasar dengan sentuhan lembutnya yang begitu mendamba, tak mempedulikan lagi decapan atau erangan kenikmatannya yang kali ini beradu dengan pasangan lain yang jauh lebih liar.
Brakkk
Sampai gebrakan yang saling menghantamkan dua benda keras sontak melepaskan kedua pasangan yang mulai di mabuk gairah itu.