"Dah lah, males ikutan drama lo pada."
"Woy, Ar! Lo mau kemana!"
"Pulang. Lo kalo bosen sendirian di rumah, nyusup aja ke tempatnya Farhan. Nggak usah repot-repot ngirimin video perkimpoian kalian nanti, nikmatin aja!"
"Si anjng!"
Mengabaikan Brian yang sudah kesetanan, dengan santainya Arka melambaikan tangan, melenggang di antara siswa lain yang kompak mematung karena ucapan yang terlalu frontal pria mungil pembuat onar itu.
Meninggalkan area sekolah, lantas mendatangi seorang pria yang mulai saat ini akan mengantar jemputnya.
Sudahlah, Arka hanya ingin mengikuti alur yang mengaturnya saja. Kalau pun dengan cara menyewa seorang tukang ojek untuk mengantar jemputnya di pikir yang terbaik oleh kedua orangtuanya, ia berusaha menurut.
Namun tak bisa mencegah sekaligus dari pihak lain, kan? Bahkan terlalu ketar-ketir saat klakson yang di bunyikan dari arah berlawanan dengan cara tak sopan itu.
Tin tin tinnnn