Ternyata, ruangan itu adalah ruang keluarga, kentara dari home theater yang terpasang disana dan beberapa sofa berukuran super besar dengan bantal bantal lucu yang pastinya sangat empuk.
Rendy tertidur di atas sofa.
"Tidur aja gantengnya kayak gitu. Gimana kalo nggak tidur? Trus juga itu kulit, ya ampun. Kulit Rendy beneran putih. Putiiih banget. Mendekati pucat malah. Kayaknya gak mungkin deh kalau Rendy perawatan. Jadi fix ini mah udah takdirnya dia jadi cowok ganteng"
"Jadi dia, si Rendy itu"
Hampir saja Kinar berteriak saking kagetnya saat Intan tiba tiba saja sudah berada di belakangnya. Intan juga sedang memperhatikan Rendy. Mungkin dia penasaran, siapa orang yang berhasil mengambil hati kakak sepupunya itu.
"Jangan berisik. nanti dia bangun!"
"Ehee sorry, keceplosan"
"In, pulang yuk!"
"Dih. Katanya kakak haus?! Nih udah aku bikinin minum!"
"Bungkus aja deh, minum di jalan. Aku takut Rendy bangun. Malu kalo ketahuan ngepoin dia"
