Brak!
Melati dan Chef Yuni terlonjak kaget saat pintu-pintu ruangan di lantai tiga terbuka dengan kerasnya, seolah ada yang membanting mereka dengan sengaja.
Chef Yuni langsung mengambil pisau daging di dapur untuk berjaga-jaga, siapa tahu ada penjahat lain yang masih berani masuk ke dalam rumah ini.
Serius, di mana para security?
"Sembunyi aja gimana, Chef?" Melati langsung beringsuk ke belakang punggung Chef Yuni.
"Kita sembunyi setelah memastikan apa yang terjadi! Lagian Kei kan masih ada di kamarnya, kasihan kalau dia kenapa-napa!"
"Iya, sih."
Melati pun mengekori Chef Yuni menuju kamar tamu yang ditempati Kei.
Namun, sepertinya mereka kalah cepat dengan seorang pria yang kini sudah berada di dalam kamar tersebut dengan muka merah padam.
Pria itu menarik tangan Kei dengan sangat kasar menuju pintu. Namun, Kei mencoba memberontak, hingga membuat pria itu marah dan melayangkan sebuah tamparan yang cukup keras di wajah gadis itu.