"Sayang?"
"Iya sayang?"
Alisa pun terdiam kemudian. Wanita itu agak cengir-cengir tak karuan. Membuat Saga mengerutkan dahi, bingung karena ulah sang istri. Tiba-tiba, Alisa mengangkat tangan sang suami dan meletakkan kepalanya sendiri di bawah ketiak Saga.
Saga menatap heran. Tak biasanya Alisa seperti ini. Wanita itu juga tengah mengendus-endus ketiaknya.
"Sa–sayang, k–kau kenapa?" tanya Saga.
"Di sini nyaman, aku menyukainya."
'Istriku kenapa, ya? Apa karena bawaan orok?'
Kalau pun memang karena faktor kehamilan, Saga pun tak mempermasalahkannya sama sekali.
"Boleh aku berlama-lama di sini?" Alisa menunjuk ke arah ketiak Saga. Pria itu agak kaget.
"Bo–boleh sayang. Tentu saja boleh."
Saga tertawa kecut. Ia melihat perubahan perilaku Alisa yang sedikit aneh. Sang istri ternyata betah berlama-lama di area ketiaknya.
"Sayang." Alisa memonyongkan bibir. Sedikit terlihat kesal.
"Kenapa sayang?" Saga pun jadi heran lagi.
"Buka bajumu sekarang!"