Akhirnya, Alisa perlahan-lahan mulai membuka kedua mata. Ia merasakan, tangannya terasa sakit. Saat sudah sepenuhnya sadar, ia langsung melihat ke sekitar. Ada beberapa pria yang tadi membawanya kemari.
Tangannya terikat di belakang kursi dan Alisa tak bisa berbuat apa-apa. Beberapa pria pun mendekati.
"Sudah bangun kau rupanya?" tanya pria itu.
"Aku ada di mana hah?!"
Namun, tak ada dari mereka yang menjawab pertanyaan dari Alisa. Salah satu pria mengeluarkan ponsel dan langsung menghubungi bos mereka.
"Bos, dia sudah bangun."
Tak berapa lama, panggilan pun terputus secara sepihak. Bos mereka akan segera datang sebentar lagi.
"Bos? Siapa yang menyuruh kalian untuk membawaku hah? Siapa?" Alisa meronta-ronta. Ia ingin tahu, siapa dalang di balik semua ini.
"Tenang cantik, tenang." Pria itu mencolek dagu lancip Alisa.
"Kurang ajar sekali kau padaku!" bentak Alisa. Ia tak terima dicolek seperti tadi.