"Benarkah itu, Gam?"
Mata Nina mengerjap-ngerjap, seolah tak percaya dengan ucapan Agam. Ternyata pria itu juga punya rasa yang sama dengannya.
"Iya, kau berhasil membuatku merasa jatuh cinta lagi."
Setelah merasa terpuruk dalam beberapa saat, akhirnya Agam sudah berhasil bangkit dari rasa itu. Kehilangan Reva memang tak mudah untuknya, tapi menemukan Nina jauh lebih membuatnya merasa tenteram. Benar apa yang dikatakan oleh Joseph bahwa obat dari patah hati adalah jatuh cinta lagi.
Nina tersenyum kegirangan karena rasa cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Pria itu menyambut perasaannya dengan penuh sukacita. Kini, Nina ingin sekali menjalin hubungan yang lebih bersama Agam.
"Waktu itu, aku pernah sangat terpuruk karena telah kehilangan kekasihku. Dia sudah berada jauh di surga."
Suasana di dalam mobil pun seketika jadi larut dalam keheningan. Nina merasa iba dengan Agam karena kekasihnya telah tiada.
"Aku turut berdukacita, Gam. Maafkan aku."