Tok! Tok!
Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Agam pun berdiri dari kursi duduk dan segera membuka pintu. Matanya tak berkedip karena melihat Nina berada di depan pintu.
"Agam?"
"Nina? Hmm, mari silakan masuk."
Setelah Agam mempersilakan Nina untuk masuk ke dalam, ia pun akan segera ke luar dari ruangan kerja Saga. Ia tak enak, kalau menguping pembicaraan mereka berdua.
"Gam, mau ke mana kau?" tanya Saga yang tiba-tiba saja memanggil Agam lagi.
"Mau ke luar, Ga. Apakah kau masih ada perlu denganku?"
"Tidak. Aku hanya ingin menyuruhmu untuk duduk saja, bersebelahan dengan Nina."
Agam dan Nina pun saling pandang satu sama lain. Pria itu lantas duduk di kursi dan bersebelahan dengan Nina.
'Entah kenapa, aku merasa bahwa Nina dan Agam saling suka sama suka. Namun, keduanya saling merasa gengsi untuk menyatakan perasaan masing-masing.'
Saga masih menatap ke arah dua sejoli itu. Ia melihat bahwa Nina memang tipe idaman Agam. Pandangan mata mereka sering kali bertemu.