"Bu," panggil Alisa dengan lembut.
"Iya, Nak?"
"Makasih ya atas kasih sayang yang ibu berikan sekarang dengan anakku." Alisa tersenyum tipis ke arah Bu Angel. Bukan hanya itu saja, ia bahkan mendapat kesempatan untuk bisa dekat dengan ibu mertuanya.
"Nak, kenapa jadi kau yang berterima kasih seperti ini? Harusnya ibu yang berterima kasih padamu. Kau sudah menerima ibu dan tak menaruh dendam sedikit pun."
Alisa sama sekali tak merasa dendam dengan ibu mertuanya. Ia malah bersyukur karena Bu Angel bisa menerima keberadaannya di rumah ini. Hingga sekarang tak ada lagi permusuhan yang terjadi di antara mereka. Kedua wanita itu tampak damai dan baik-baik saja.
"Untuk apa aku dendam sama ibu? Ibu adalah ibu mertuaku dan sudah kuanggap seperti orang tua kandung. Jadi, mana mungkin aku membenci dan dendam?"
Bu Angel merasa terenyuh mendengar perkataan Alisa. Ia tak menyangka, kalau sang menantunya bersikap seperti ini. Alisa memang wanita yang baik.