Agam sudah berada di kantor polisi dan saat ini sudah berhadapan langsung dengan Reva. Wajah wanita itu agak sendu dan sedikit pucat. Kantung matanya pun semakin membesar. Hal itu, tentu saja membuat Agam jadi cemas bukan main.
"Kantung matamu besar sekali. Apa kau tak tidur semalaman?"
"Iya, Gam. Aku tak bisa tidur dengan nyaman sekarang. Pikiranku selalu terganggu dengan masalah ini."
Mendengar hal itu, Agam langsung memeluk tubuh Reva dengan erat. Sehingga menyebabkan wanita itu terkejut. Ia ingin membuat Reva semakin menjadi tenang.
Agam mengelus-elus rambut panjang milik Reva, serta mengucapkan kata-kata yang manis ke telinga Reva.
"Va, aku akan selalu berada di sampingmu. Aku tak sanggup bila harus jauh darimu," ucap Agam.
Reva tak kuasa lagi menahan tangis. Ia terharu dan menitikkan air mata. Sangat terpukul dengan keadaan ini, yang mengharuskannya di dalam penjara. Andai saja, ia tak membunuh Pak Surya, mungkin lain lagi ceritanya.