Reva memang tak menyerah untuk memperjuangkan cintanya pada Agam. Ia kali ini kembali berakting, agar bisa mendapatkan perhatian dari pria itu. Hari ini, Reva pura-pura sakit di rumah dan akan menelepon Agam.
Ia terus mencoba untuk menghubungi Agam, tapi pria itu tampaknya selalu menolak panggilannya. Membuat Reva merasa kesal sendiri. Ia mengembuskan napas panjang seraya mencebik.
"Dasar! Untung aku cinta sama kau, Gam. Andai saja aku tak mencintaimu, untuk apa aku berjuang sekeras ini."
Banyak pria di luar sana yang masih menunggu Reva dan mengantre untuknya agar bisa menjadi seorang kekasih. Namun, sampai sekarang hatinya masih terpaut pada Agam. Ia mencintai pria yang sederhana dan apa adanya. Berbeda sekali dengan seleranya dahulu.
Bersama dengan Agam membuatnya merasa sedikit tenang. Pria itu jauh dari kemewahan yang selama ini selalu ia incar. Namun, tak selamanya harta membawa kedamaian.
Kali ini, panggilannya terhubung dengan Agam. "Hallo, Agam?"