Reva menghubungi salah satu anak buahnya untuk mengetahui kabar dari Joseph. Namun, panggilannya berkali-kali tak diangkat. Membuatnya jadi kesal sendiri.
"Tumben sekali tak ada satu pun dari mereka yang mengangkat panggilanku. Ada apa ini?" Reva mencoba lagi memencet layar ponselnya untuk menghubungi mereka.
Perasaannya sekarang jadi tak tenang. Ia takut, kalau pekerjaan mereka gagal dan kacau. Itu akan membuat rencananya jadi berantakan.
Ia terus mencoba menghubungi mereka sampai panggilannya diangkat. Semoga saja ada kabar baik, bahwa Joseph telah tiada di tangan mereka.
"Ayo, angkat! Dasar!" gerutunya yang masih mencoba menelepon.
Beberapa saat kemudian, panggilannya diangkat oleh salah satu dari mereka. Reva langsung cerocos dan meluapkan rasa kekesalannya.
"Heii, kau dari mana saja tadi? Kenapa lama sekali mengangkat teleponku!" ucap Reva dengan suara nyaring.
"Maafkan kami bos. Kami bertiga gagal untuk melenyapkan pria itu."