"Pria itu sudah berhasil kami lukai. Kami yakin, dia pasti tak akan bisa selamat," ujar salah satu dari mereka yang terlihat serius berbicara.
"Hmm, baguslah kalau begitu. Aku senang sekali mendengarnya celaka seperti ini. Hatiku sungguh puas." Reva tampak tersenyum ke arah mereka.
Setelah memberitahukan tentang hal ini, mereka tampak membubarkan diri dari hadapan Reva. Akhirnya, wanita berpostur tubuh tinggi semampai itu bisa bernapas lega. Ia berharap supaya Joseph tak bangun lagi selamanya.
"Lebih baik kau cepat mati, Jo! Aku tak ingin diganggu lagi olehmu. Biarkan aku hidup tenang bersama dengan Agam nanti. Aku sudah muak denganmu!"
Walaupun demikian, Reva masih saja merasa takut kalau rahasianya akan terbongkar dan Agam akan mengetahui semuanya. Ia pun harus pintar-pintar menutupi setiap celah kebohongannya agar tak ditinggal oleh pujaan hati.