"Sayang, lebih baik kita cepat menikah saja. Supaya Joseph dan yang lain tak bisa mengganggu hubungan kita berdua lagi." Reva mendesak Agam agar segera menikahinya dalam waktu dekat. Ia memamerkan wajah masamnya pada pria itu.
Pria itu agak bimbang. Bukan karena tak cinta, tapi tak mau terburu-buru dalam menikah. Ia sudah mantap dengan Reva, tapi alangkah lebih baik kalau dipikirkan secara matang dulu.
"Sayang, sabar ya. Kita berdua pasti akan segera menikah kok."
"Tapi, kapan Gam? Aku sudah tak sabar ingin secepatnya menikah denganmu. Agar yang lain tak bisa lagi mengganggu hubungan kita."
Reva mendengkus ke arah Agam. Pria itu meminta waktu padanya untuk mematangkan rencana ini, karena Agam tak mau terlalu terburu-buru untuk menikah.
Agam menangkup wajah Reva dengan lembut, lalu mereka berpandangan mata satu sama lain. Pria itu meyakinkan sang kekasih untuk lebih bersabar lagi.