Berdua bersama dengan sang istri sambil memandangi langit malam memang sangat mengasyikkan. Saga dan Alisa saat ini berada di taman belakang. Mereka berdua duduk sejenak di sini, sementara itu bayi mereka sedang tidur pulas.
Alisa meletakkan kepalanya di pundak kekar milik pria itu. Mereka berdua menengok ke arah langit.
"Sayang, bintangnya sangat indah. Sama indahnya seperti dirimu," ujar Saga sambil mencubit gemas hidung mancung sang istri.
Pria itu masih mencubit-cubit hidungnya dengan gemas. Alisa pun mulai merasakan hidungnya terasa sakit dan mungkin saja memerah. Ia pun meminta sang suami untuk berhenti mencubit.
Mereka berdua kembali fokus menatap langit penuh dengan bintang. Alisa dan Saga sama-sama memandangnya dengan takjub.
"Siapa tahu ada bintang jatuh nanti."
"Memang kenapa kalau ada bintang jatuh?" tanya Alisa.
"Kita bisa membuat harapan masing-masing di dalam hati. Semoga saja akan dikabulkan oleh Tuhan."
"Hmm, baiklah." Alisa mengangguk-angguk.