Suara-suara ketiga anak kecil yang sedang mengobrol masuk begitu saja kedalam pikiran Gian maupun Gino. Keduanya semakin terisak keras, bahkan suara tangis tersebut sampai tidak terdengar lagi akibat seberapa sakitnya tangisan kedua anak kembar itu.
Ketiga anak kecil itu adalah, mereka bertiga tujuh tahun lalu. Masa-masa menyakitkan bagi Gian, Gino, dan Gina. Dan yang mereka patut syukuri hanyalah kehadiran satu sama lain agar bisa saling menguatkan.
Namun sekarang, salah satu dari mereka ada yang hilang dan tidak tahu sedang apa juga bagaimana kabarnya. Hal itu juga merupakan efek atas merenggangnya hubungan persaudaraan anak kembar keluarga Adhitama baru-baru ini.
Di tengah keadaan keduanya yang sedang menangis keras, di sisi lain tepat dimana Gina terbaring lemah dengan mata terpejam dan alat-alat penopang tubuh yang menempel, satu tetes air mata keluar dari ujung matanya.