Sore hari,
Fahri masuk ke dalam kamar kedua orang tuanya. Harusnya mereka bersenang-senang, namun ternyata pertengkaran terjadi. Nyonya Dina dan Tuan Dani juga tiba-tiba drop, dan tadi dokter pribadi sudah memeriksa mereka. Tubuh kedua orang tua itu lemah dan harus tetap berbaring di kasur, tidak boleh banyak gerak. Fahri duduk di samping kasur kedua orang tuanya.
Ia memegang tangan Nyonya Dina dan meneteskan air mata. Ia benar-benar merasa bersalah dengan kedua orang tuanya. Ia juga sudah gagal mendidik anaknya, untuk menjadi pribadi yang baik hati dan sopan.
"Maaf, Ayah, Bunda, sudah gagal mendidik anakku menjadi orang yang baik.." ucap Fahri.