Semua orang tengah berada di depan ruang operasi. Mereka benar-benar khawatir dengan keadaan, Putri. Eric yang tipikal anak ceria, hanya bisa diam sambil menatap pintu ruang operasi dengan tatapan kosong. Ervin terus saja menangis sambil memeluk Nyonya Dina yang tengah berdoa agar anaknya selamat. Adit hanya bisa duduk diam di depan pintu sambil menundukkan kepalanya.
Oliv memeluk adiknya yang terlihat sangat hancur dan rapuh. "Adit kamu harus kuat, kita doakan istri kamu baik-baik saja ya..." Ujar Oliv.
Tuan Dimas datang bersama sang istri, ia langsung menatap kearah anak dan cucunya. Ia berlari kearah Adit dan memegang bahu Adit. "Adit, sadarlah! Jangan melamun seperti ini.." ujar Tuan Dimas.
Adit tidak merespon sedikitpun karena ia benar-benar dalam keadaan rapuh saat ini. Rose yang baru saja datang langsung memeluk Eric yang hanya diam sambil menatap pintu dengan tatapan kosong. "Eric, kamu kenapa? Sadar, Eric.." ujar Rose.