"Winda!" Bentak Tuan Dimas.
Adit dan Tuan Dimas menghampiri Putri yang tengah terduduk di rumput. Gadis itu memegang perutnya yang tiba-tiba saja terasa sangat sakit. "Sayang, mana yang sakit?" Tanya Adit.
"Perut aku sakit, akh.." ringis Putri.
"Bawa dia ke rumah sakit sekarang, Papa takut terjadi sesuatu dengan istri dan anakmu.." ujar Tuan Dimas.
Adit mengangguk dan menggendong istrinya. Sepasang suami istri tersebut masuk ke dalam mobil, saat Tuan Dimas akan menyusul anak dan menantunya, Nyonya Winda menahan tangan Tuan Dimas.
"Kang, mau kemana? Biarkan saja gadis kamp--,"
"Diam Winda! Dimana otak kamu, ha? Putri lagi hamil, kenapa kamu dorong dia sekuat itu! Kalau sampai menantu dan cucu kembar saya kenapa-napa. Lihat saja hidup kamu akan menderita!" Bentak Tuan Dimas menepis kasar tangan Nyonya Winda.
Damar yang mendengar keributan itu berjalan ke balkon kamar. "Papa mau kemana?" Tanya Damar.