Menuju Sekolah ..
Entah kenapa Dennil menjadi canggung saat berjalan berdua bersama Linda, rumah mereka tidak jauh dari sekolah, mereka hanya perlu berjalan beberapa puluh meter.
"Astaga!, kenapa jadi canggung begini?! .." pikir Dennil dalam hatinya. Ia melihat Linda berjalan di depanya dan seakan tidak peduli keadaan sekitar,
"Linda sedang memikirkan apa ya?? .. Apakah dia membenciku? .. Ah tidak mungkin!, Linda yang aku kenal adalah orang yang baik " Kata hatinya lagi,
Dennil terlalu memikirkanya, secara tidak sadar ia sudah sampai di depan gerbang sekolah barunya, saat itu Linda berhenti, lalu ia melirik Dennil dan berkata ..
"Sudah sampai Nill, kamu sudah tau ruangan kelasnya kan?.. " Cakapnya.
"Aku tidak tau Lin .. " Jawabnya agak canggung,
"Dari sini kamu lurus aja, setelah melewati kantin, lalu belok kiri, disana ada temanku Fitri, Karena ia sekelas denganmu, aku menyuruhnya menemanimu"
"Tapi Lin, Kamu mau kemana? Bukanya kamu juga harus segera masuk ?" ..
"Bukan urusanmu Nill, sana pergi!"
"Ini sudah hampir siang, kamu juga harus masuk kellaa ... "
"Sudah pergi saja sana!" Linda memalingkan wajahnya yang datar, kemudian pergi dari situ, bukan masuk ke sekolah, ia malah pergi ke arah lain
Percakapan merekapun berakhir,
"Linda kenapa ya?, Aneh banget dia." Dennil segera pergi menuju kelasnya, tampaknya beberapa orang di gerbang itu memperhatikan Dennil, mereka sadar belum pernah melihat Dennil sebelumnya.
"Menuju kantin lalu belok kiri.. Tapi mna kantinya ?, Ga liat kantin dari tadi hadeh .. " keluhnya,
"Kring kring!" Pesan masuk dari hanphone Dennil di sakunya.
"Hpku bunyi!, siapa yang kirim pesan di saat seperti ini!" Ia membaca pesanya
....
Pesan Baru !
Dari : + 62 838 6587 432
+ 62 838 6587 432
"PING!"
"Dennil ? .., kamu dimana?"
Dennil
"Sapa nih?"
+ 62 838 6587 432
"Fitri! , Kamu dimana, tunggu aku akan mencarimu! .. "
Dennil
"Dari mana dapet nomorku ?"
"Oii?"
...
Percakapan diakhiri..
Dennil agak sedikit bingung sebelum mengingat perkataan Linda tentang temanya Fitri.
"Fitri? Siapa ya? Gak kenal aku! .. " Ia menaruh kembali hpnya ke saku.
"Yang lebih penting sekarang aku harus menemukan kelasku dulu, kenapa sekolah ini luas sekali, hadehhh, tidak ada orang yang bisa aku tanyai lagi. " mengeluh menghela napas dalam dalam.