"Ara…" Bara berbisik lirih. Dia juga merasa tidak tega melihat Ara dalam kondisi yang sangat mengiris hati.
"Ingin sekali rasanya aku langsung berlari kedalam dan menyelamatkan kamu dari cengkraman mama tiri Vino yang astaga… ternyata dia juga bisa sekejam ini pada sesame wanita. Aku selama ini belum pernah melihat kekejamannya secara langsung. Aku pikir dia hanya tukang palak yang hanya berani memalak Vino dan papanya, ternyata wanita ini lebih dari sekadar benalu." Batin Bara yang tidak habis pikir dengan kelakuan mama tiri Vino.
"Kamu sendiri yang memilih ini, Vin. Ini risikonya karena kamu sudah memilih untuk membangkang sama Mama. Katanya sudah dewasa, ya kamu harus bisa terima dong dengan dengan segala konsekuensi yang harus kamu tanggung atas keputusan dan tindakan kamu. Nggak bisa kalau kamu hanya mau bagian enak dan senang-senang saja." Mama tiri Vino mencubit lengan Ara hingga membuat Ara merintih lirih karena sakitnya.