Jantung Vino seketika seperti berhenti berdetak, darahnya seketika terasa naik semua ke kepala, nafasnya pun jadi tercekat. Dia tidak percaya dia mendengar suara yang sangat dia kenal dari dalam ponselnya. Suara itu terdengar begitu lirih dan lemas.
"Vin, tolong…" suara itu terdengar lirih tanpa tenaga.
"Ara?!" tanya Vino untuk memastikan suara yang dikenalnya itu benar-benar milik sang kekasih atau bukan.
"Vin…. Tolong…." Kata Ara sekali lagi. Dia memohon dengan suaranya yang lirih.
"Kenal dengan suaranya?" tanya Mama tiri Vino yang begitu kejam dan nekad.
"Kamu apaka Ara?" tanya Vino dengan sedikit membentak.
Bara dan Azka mencium ketidak beresan dari panggilan yang diangkat oleh Vino.
"Bar, ini pasti ada apa-apa." ujar Azka curiga.
Mereka memang tidak bisa mendengar suara Vino sedikitpun, namun mereka bisa melihat wajah Vino yang terlihat sangat tidak nyaman menerima panggilan itu dari balik kaca jendela.