Azka tersenyum, "Ini ciuman pertama gue, gue senang itu dari lo," jawab Azka.
Bara hanya bisa tersenyum.
Sekarang giliran Azka yang terbawa nafsunya. Dia dengan tiba-tiba mencium Bara lagi hingga membuat mereka kembali larut dalam cinta. Bara menahan tangannya untuk tidak menyentuh bagian tubuh Azka yang lainnya. Dia hanya menyentuh rambut Azka yang wangi. Bara sekuat tenaga membatasi dirinya sesuai permintaan Azka.
Namun, tidak disangka. Azka menggerakkan tangannya perlahan dari belakang kepala Bara, turun, perlahan, membelai tengkuk Bara, lalu bergerak menuju dada Bara yang bidang. Sentuhan Azka itu membuat Bara semakin terprovokasi. Dia semakin ganas melumat bibir Azka. Azka pun semakin senang dengan keadaan tersebut.
"Ka, sepertinya kita harus berhenti sampai di sini." Ujar Bara mencoba untuk menghentikan semuanya sebelum semakin jauh.
Azka tersenyum nakal sambil menggelengkan kepalanya, "Gue masih menikmati ini," kata Azka.