Di bandara
Vino tidak mengetahui jika Riana, cewek yang sedang dia hindari itu ternyata juga pergi ke Swiss dengan pesawat yang sama dengannya. Selama boarding Vino tidak mendeteksi keberadaan Riana yang sebenarnya selalu mengawasi Vino.
"Hai, Sayang.... ingin sekali rasanya aku memelukmu, tapi kalau aku lakukan itu sekarang aku takut kamu malah kabur dan menghancurkan rencana indah yang udah orang tua kita rencanain." Kata Riana lirih.
"Riana... lo harus sabar. Sebentar lagi dia akan jadi milik lo seutuhnya," batin Riana.
Di dalam kabin pesawat Riana duduk tepat di belakang Vino. Dia senyum-senyum kegirangan membayangkan hal-hal indah bersama Vino di Swiss nanti.
