Tok tok tok
Ketukan pintu terdengar memanggil-manggil orang yang ada di dalam kamar mandi untuk segera keluar.
"Sayang, keluar lah, mari kita sambung permainan yang tadi," ucap Bian dengan nada menggoda di balik pintu. Merasa menang karena telah mendapatkan hati Mayang, tanpa malu Bian berkata seperti itu pada Mayang.
Sementara dari di sisi sebaliknya, Mayang sudah memerah wajahnya. Rasa malu dan bingung karena belum sepenuhnya sadar dengan apa yang baru saja ia lakukan bersama Bian.
Bahagia, senang, dan haru. Karena dapat merasakan kasih sayang dari seorang lelaki yang begitu memujanya. Rasa ingin dimiliki dan diinginkan seseorang baru kali ini ia rasakan.
Sedari kecil, tidak ada yang menginginkan dirinya. Baik orang tua angkat maupun orang tua kandungnya sekalipun. Entah apa salahnya, bahkan dengan kejamnya mereka membuang dirinya sejauh mata mereka memandang. Seakan Mayang hanyalah benalu dalam kehidupan mereka.