Bian pulang ke mansion miliknya dengan perasaan kecewa. Seharusnya ia bahagia karena hari libur ini ia akan menghabiskan waktu dengan Mayang, tapi semua itu nihil.
Ia berjalan ke kamar Ziel yang sedikit terbuka dengan lampu yang masih terang menyala, "Harusnya ini sudah lewat waktu tidurnya," gumam Bian sambil mengintip perlahan dan langsung mengerutkan dahi. Melihat cat lilin berwarna-warni berserakan di atas seprai Ziel.
"Ziel, kenapa belum tidur?" tanya Bian lembut saat masuk ke dalam kamar anak emas dan mendapatinya masih sibuk duduk di atas kasur sambil menatap gambar yang sepertinya baru ia selesaikan.
Ziel menatap kaget. Ia tidak menyangka Daddy-nya memergokinya dengan mata yang masih terjaga. Tidak ada suara, hanya ekspresi takut akan amarah sang Daddy.
Bian mendekat dan duduk di pinggiran kasur berbalut seprai kuning bermotif Pikachu milik Ziel.