Di gelap dan hiruk pikuk suasana bar, duduk menyendiri seorang Biantara dengan beberapa botol minuman keras yang sudah kosong serta sebotol lagi di tangannya yang masih setengah berisi.
Manager bar tersebut mengenali Biantara namun tidak berani mendekat dan mengingatkan, kalau dirinya sudah terlalu banyak minum malam ini.
"Bagaimana, Bos? Apa tidak sebaiknya kita panggilkan keluarganya saja? Tapi siapa?" tanya assisten manager pada bosnya.
"Entahlah, aku juga tidak tahu! Tapi sepertinya, Tuan Biantara sedang patah hati. Aku mendengar dirinya terus menyebut nama seorang wanita, tapi tidak jelas itu siapa!" jawab sang manager.
"Bukannya tuan ceo itu bertunangan dengan nona Helena Brawijaya?" pikir wanita assisten.
"Kau mengenalnya? Apa kau punya nomor teleponnya? Cepatlah hubungi! Aku tidak ingin barku ditutup kalau sampai ada apa-apa pada Tuan Biantara!" omel sang manager.
