Perubahan yang sesungguh nya yang terpikirkan oleh Clara yaitu dengan ada nya kepindahan. Clara berpikir dengan ia pindah kerumah ibu nya ia akan melupakan kenangan nya tentang Lee maupun Gio. Clara berniat untuk menata hidup nya kembali. Dengan awal kehidupan yang baru, Clara berharap dapat memulai hidup nya lebih baik lagi dibanding tahun - tahun sebelum nya. ia juga berharap pencapaian karir nya bisa melonjak ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Sebentar lagi Clara akan berulang tahun, dalam hitungan minggu ia akan mendapati umur nya bertambah. Namun Clara tidak begitu memperdulikan nya. Bagi Clara saat ini ia bisa menjalani hidup nya tanpa masalah sudah patut disyukuri oleh dirinya.
Disamping itu, Lee yang sangat ingin bertemu Clara, diam - diam setiap hari ia menghampiri rumah Clara dan melihat nya dari kejauhan. karena selama di kantor Clara sebisa mungkin sangat menghindari Lee. Clara selalu meminta alasan untuk kerja di luar kantor demi menghindari Lee.
Lee tahu bahwa sebentar lagi Clara akan merayakan ulang tahun. Lee sangat ingin memberikan kejutan pada Clara. namun saat situasi seperti ini Lee tidak akan bisa berbuat apa - apa. Lee hanya ingin di maaf kan oleh Clara.
Sekian malam Lee selalu menghampiri rumah Clara berharap ia bisa berpapasan dengan Clara, namun tidak pernah bisa. Karena Clara tidak nampak keluar rumah saat Lee sedang berada di sekitar rumah Clara. Pada suatu waktu, Lee terkejut melihat seorang pria keluar dari rumah Clara. Lee bergegas membuka pintu mobil nya dan menghampiri pria tersebut. Lee tidak mengetahui bahwa Clara sudah pindah rumah dan menyewakan rumah nya pada Jerry.
" Hei, Tunggu. " Panggil Lee pada Jerry
" Ya. " Jawab Jerry sambil menoleh ke arah Lee
" Kau siapa? mengapa kau keluar dari rumah itu? " Tanya Lee sambil menunjuk ke arah rumah Clara.
" Aku tinggal disana. " Jawab Jerry dengan polos nya.
" Hah? tinggal?? Sejak kapan kau tinggal disana? bukan kah yang tinggal disana seorang wanita? apakah kau tinggal dengan wanita itu? " Tanya Lee dengan sedikit emosi.
" Hei hei.. calm bro. maksud mu wanita yang bernama Clara? " Tanya Jerry sambil menenangkan Lee.
" Ya betul. " Sahut Lee singkat.
" Kebetulan wanita itu menyewakan rumah nya pada ku. dan aku tinggal disini sendiri. understood?! Jelas Jerry pada Lee
" Oh begitu rupanya. baiklah, mohon maaf sebelum nya sudah mengganggu waktu mu. " ucap Lee meminta maaf sambil membungkukkan badan nya sedikit.
" Mmm. " Jawab Jerry ketus sambil meninggalkan Lee.
Pantas saja aku tidak pernah berpapasan dengan mu Clara. Rupanya kau pindah dan tik memberitahu ku. apakah kesalahan ku separah itu. Sampai sampai kau enggan menemui ku dan terus saja menghindari ku? Ouch, Dimana kau sekarang tinggal Clara?. Lee terus saja bergumam dan berbicara dalam hati nya.
Lee tidak gampang menyerah. ia mencari cara bagaimana ia bisa menemukan Clara dan bisa berbicara kepadanya. Di kantor Lee berusaha menanyakan rekan - rekan Clara satu per satu tempat tinggal Clara, namun tak ada seorang pun yang tahu. Lee begitu sangat Frustasi.
Lee mencoba kembali kerumah Clara untuk bertanya kepada Jerry. namun Jerry pun juga tidak tahu tempat tinggal Clara saat ini. Lee akhirnya pasrah pada takdir. Lee berharap dipertemukan kembali dengan Clara oleh takdir. Lee tidak terpikirkan Gio. Gio lah satu - satu nya orang yang mengetahui tempat tinggal Ibu nya Clara yang Clara tempati saat ini.
Clara saat ini sudah mulai lelah untuk menghindari Lee. ia berpikir bahwa tidak bisa menghindari Lee terus menerus selama ia masih satu kantor. Clara berpikir untuk pindah ke kantor cabang di luar kota. Saat Clara hendak mengajukan ke bagian HRD, atasan Clara mengetahui nya dan tidak mengizinkan kan karena Clara begitu kompeten di tim nya. Clara pun merasa putus asa. Akhirnya Clara memutuskan untuk resign dari perusahaan yang selama ini sudah sangat membantu dirinya mengembangkan kemampuan dan kompetensi nya selama ini.
Mendengan pengumuman pergantian karyawan di papan buletin kantor membuat Lee sangat terkejut. ia merasa bahwa Clara akan menghilang selama nya dari dirinya. Lee berlari menuju ruangan Clara namun semuanya sudah terlambat. Saat Lee hendak naik ternyata Clara turun di saat yang bersamaan sehingga mereka tidak bertemu.
Perasaan Lee begitu sakit. Baru kali ini Lee merasakan mencintai seseorang begitu dalam Sampai ia merasa begitu sesak tak bisa bernapas, ia merasa tercekik dan tercabik hati nya menerima kenyataan yang ada di depan nya. Lee sudah begitu pasrah dan menyerahkan semua nya pada takdir.
Di lain tempat, Clara begitu merasa lega sedikit. ia kecewa dan ia juga berusaha tidak menyesali dengan keputusan yang ia ambil saat ini. Clara begitu menikmati waktu nya sebagai pengangguran. sudah lama sekali ia tidak santai. selama ini ia hanya sibuk memikirkan pekerjaan nya. saat ia berkeliling rumah, tiba - tiba ia teringat akan kenangan ia sewaktu masih kecil dahulu. harum ruangan yang selalu sama, serta perabot - perabot yang tampak tidak berubah sedikitpun membuat Clara seperti kembali pada masa kecil nya dulu.
Masa di mana belum ada masalah yang menimpa nya, masa dimana orangtua nya sangat memanjakan nya. Clara teringat mendiang ayah nya dan tanpa sadar menitikkan air mata. ia melihat bingkai fot yang di pajang diatas piano, foto ia bersama ayah nya diwaktu umur nya masih 9 tahun. dimana saat itu ayah nya pertama kali mengajarkan nya bermain piano. terlihat pada foto itu senyum tawa yang sangat bahagia. Clara pun mulai menangis sedikit keras sambil memeluk bingkai foto tersebut. Perasaan bersalah pun datang menghampiri nya.
Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki yang menghampiri Clara. Clara mulai mengusap air mata nya dan menoleh ke arah suara langkah kaki tersebut. Ternyata ibu nya yang datang menghampiri nya lalu memeluk Clara dengan sangat erat. Clara merasakan kehangatan dari kasih sayang ibu nya telah kembali seperti saat dahulu ia masih kecil. Air mata Clara sudah tak bisa terbendung, ia menangis dengan tersedu - sedu di pelukan ibu nya. Ibu nya pun memeluk nya dengan erat dan membelai rambut nya dengan penuh kasih sayang.
Clara menumpah kan isi hati nya melalui tangisan nya. Setelah merasa lebih baik ia pun melepaskan pelukan ibu nya dan menaruh kembali bingkai foto itu di atas piano nya. Ibu nya pun kemudian mengajak nya untuk makan malam karena kebetulan sudah waktu nya makan malam. Clara pamit untuk pergi ke kamar nya sebelum ia pergi makan malam. ibu nya pun menunggu nya di meja makan.
Clara kembali ke kamar nya untuk membasuh wajah nya dan mencoba membangkit kan semangat nya kembali agar ia kembali ceria. Setelah itu ia kembali turun untuk makan malam bersama ibu nya. Ibu nya yang sudah menanti nya terlihat sangat senang saat Clara menghampiri nya dari kejauhan. Ibu ny tidak menyangka bisa berkumpul lagi dengan anak sematawayang nya.
" Clara, terimakasih ya kau mau tinggal bersama ku lagi. " Ucap ibu nya di sela - sela makan.
" Mmm. " Jawab Clara sambil tersenyum.
" Makan yang banyak ya. bi inah sudah membantu ku untuk memasaknya. ibu harap kamu suka. " Kata ibu nya lagi.
" Wah, seperti ada pesta. makanan nya banyak sekali. terimakasih makanan nya mom. " Sahut Clara dengan senang.
" Mmm. " Jawab ibu nya dengan senyuman hangat.
Bi inah adalah pembantu yang bekerja dirumah Clara sudah cukup lama. sejak Clara baru lahir, bi inah sudah bekerja di rumah Clara dan sekarang ia sudah menjadi kepala pelayan dirumah Clara. Dahulu Clara begitu dekat dengan bi inah karena bi inah tidak mempunyai seorang anak perempuan sehingga ia sudah menganggap Clara seperti anak nya sendiri.
Pagi itu begitu cerah, matahari yang terbit dari arah timur memancarkan cahaya nya begitu indah. Clara terbangun dari mimpi panjang nya. ia bangun dan kemudian membuka gorden jendela kamar nya. cahaya matahari yang menyilaukan terpancar dari arah jendela. Clara pun menutupi wajah nya dengan tangan nya.
Pagi itu Clara memutuskan untuk pergi jogging mengelilingi komplek perumahan nya. Tak lupa ia juga mengganti baju nya dengan mengenakan atasan baju yang biasa ia kenakan untuk aerobik dengan bawahan Celana legging panjang. ia pun menguncir satu kebelakang rambut panjang nya. Bi inah yang sedang menyiram tanaman yang ada dihalaman rumah nya menyapa Clara dengan ramah saat Clara keluar dari pintu rumah nya. Clara pun membalas nya dengan senyuman sambil melanjutkan langkah nya. Kemudian Clara memutar lagu di ponsel nya dan mengenakan earphone bluetooth untuk mendengarkan. ia memutar lagu - lagu yang membuat ia lebih bersemangat.
Saat ia berlari cukup jauh, kira - kira 200 meter, ia menemukan sebuah taman yang sangat cantik yang berada di tengah - tengah persis komplek perumahan tersebut. Clara mencoba memasuki nya. ia berjalan menyusuri jalan setapak yang ada di taman tersebut. sekeliling nya nampak sangat indah dan juga asri karena dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. ia kemudian berhenti sejenak di pertengahan jalan. ia menikmati hembusan angin yang sepoi - sepoi melintas di sekeliling nya.
" Aah, sudah lama sekali tidak mencium aroma seperti ini. seperti aroma hutan yang menyegarkan, tak tercium bau polusi kendaraan dan jauh dari kebisingan jalan raya. Aku sangat menyukai nya. " Kata Clara berbicara sendiri.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama, Clara melanjutkan kembali perjalanan nya. ia mulai berlari kecil dan menghampiri sebuah toko yang terletak di ujung jalan setapak itu. setelah sampai Clara melepaskan earphone nya dan mengambil sebotol air mineral di lemari pendingin dan pergi membayar nya ke kasir.
Clara merasa sudah sangat letih. ia memutuskan untuk kembali kerumah nya. Sesampainya dirumah bi inah menghampiri nya dan berkata bahwa sarapan pagi untuk nya telah disiapkan di meja makan, dan bi inah berkata bahwa ibu nya sudah pergi bekerja saat ia pergi jogging tadi. Clara pun berkata bawa ia akan mandi terlebih dahulu baru setelah itu ia akan pergi sarapan.
Saat Clara mandi, terdengar beberapa kali bunyi ponsel nya, setelah selesai mandi Clara memeriksanya. setelah di lihat, Clara menghela napas nya. ternyata ada panggilan tak terjawab dari Lee sebanyak 6 kali. Clara pun tidak terlalu menggubris nya dan pergi keluar kamar nya dan meninggalkan ponselnya dikamar untuk menikmati sarapan pagi nya.
Setelah sarapan, Clara pergi keruang baca untuk mengisi waktu luang nya. ia membaca beberapa buku yang dulu sering dibaca oleh ayah nya. Saat Clara sedang memilah - milah dan mencari - cari buku yang ia hendak baca, ia menemukan salah satu buku yang menarik untuk ia baca, buku tersebut berjudul " The 7 Habits Of Effective People ( 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif)" karya dari Stephen R. Covey buku terbitan tahun 1989 itu menjelaskan tentang pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.
Buku tersebut sangat menarik minat Clara untuk membaca nya. Clara pun sangat fokus membaca nya. Ketika sampai di tengah halaman saat Clara membalik kan halaman berikut nya tiba - tiba sebuah foto lama jatuh ke lantai dalam posisi terbalik. ia lihat foto itu seperti foto lama. Clara terkejut saat ia membalikkan foto tersebut. Ternyata Foto tersebut adalah Foto ayah nya yang sedang menggendong seorang anak laki - laki yang berusia sekitar 4 tahun.
Tangan Clara bergetar hingga buku yang dipegang nya jatuh ke lantai. Mata Clara terbelalak melihat bahwa ada di foto tersebut adalah ayah nya bersama seorang anak laki - laki. Clara merasa belum pernah melihat sosok anak tersebut. bahkan ia juga tahu dengan paham siapa saja keluarga dari ayah nya maupun ibu nya. Clara terlihat begitu shock sampai sampai seluruh tubuh nya merasa gemetar.
" Anak siapa ini yang bersama ayah? apakah ini anak simpanan nya? Ah tidak mungkin! Ayah tidak akan mengkhianati keluarga ini. apakah ibu sudah tahu? haruskah kutunjukkan foto ini kepada ibu? " Kata Clara dalam hati nya yang sedang merasa kebingungan.
Tiba - tiba bi inah masuk ke ruang baca dan hendak memanggil Clara untuk makan siang. Bi inah pun terkejut melihat Clara yang sedang memegang sebuah foto. Clara yang melihat hal tersebut merasa bi inah tahu sesuatu tentang foto itu. kemudian Clara mulai bertanya. Bi inah pun berusaha tidak gagap menjawab Clara, namun Clara sangat tahu betul bi inah. ia tahu apabila bi inah sedang berbohong.
" Apa kau tahu tentang foto ini? " Tanya Clara dengan kesal.
" Ng,, anu non,, ng,, gak tau bibi non. " Jawab bi inah terbata - bata.
" Saya paham kamu pasti tahu! jangan banyak berkelit! Cepat jelaskan!. " Kata Clara yang mulai meninggikan suara nya.
" Lebih baik non tanya saja sama ibu ya. saya tidak mempunyai hak untuk menjelaskan nya. " Jelas bi inah.
" Apa yang kau bilang barusan?!? ibu? jadi ibu sudah mengetahui nya? dan kalian seperti membodohi ku sampai sekarang?! " Sahut Clara yang penuh emosi.
Clara sangat emosional. ia segera pergi ke kamar nya untuk mengambil ponsel nya dan menghubungi Ibu nya. Namun Ibu nya tak kunjung mengangkat nya. Kemudian Clara mencari kunci mobil nya dan hendak pergi ke perusahaan ayahnya untuk menemui ibu nya. Clara tidak menyangka bahwa ayah nya mempunyai anak lain selain dia. Pikiran Clara begitu kalut. Clara begitu sangat marah, kesal, bahkan sedih. ia tidak habis pikir selama ini ibu nya menutupi masalah ini dengan sangat sempurna. Bi inah tidak bisa menghentikan nya dan hanya bisa melihat Clara yang terlihat sangat marah dan kesal sehingga melewatinya begitu saja.
" Memang sudah saat nya non Clara tahu yang sebenarnya. " Kata Bi inah dalam hati nya.