Chereads / Cross The Line / Chapter 15 - Kebenaran Yang Mulai Terungkap

Chapter 15 - Kebenaran Yang Mulai Terungkap

Sudah seminggu lama nya Clara absen dari kantor. hari ini adalah hari pertama Clara kembali lagi ke kantor. Selama ia absen, pekerjaan nya digantikan oleh rekan nya Mila. Setelah ia masuk ia kemudian meminta salinan laporan yang sudah dikerjakan oleh Mila. Clara mulai disibukkan lagi dengan pekerjaan nya dikantor. Lee sangat senang karena Clara sudah mulai bekerja kembali.

Lee tak lupa juga mengingatkan Clara untuk tidak melewati makan siang nya lagi. Saat waktu makan siang tiba Lee selalu bergegas menghampiri Clara untuk mengajak nya makan siang. Melihat Lee yang begitu perhatian kepadanya, pintu hati Clara merasa terketuk oleh Lee, dan akhir - akhir ini Clara pun sudah tidak terlalu memikirkan Gio karena Lee selalu berada disamping nya menemani.

Clara memutuskan membuka hati nya untuk Lee. kejutan demi kejutan dibuat oleh Lee untuk menunjukkan rasa cinta nya kepada Clara. Hal - hal seperti itulah yang akhirnya meluluhkan hati Clara yang sekeras batu karang. Lee merasa bahwa Clara sudah mulai membalas perasaan nya. Lee merencanakan untuk menyatakan perasaan nya secara resmi kepada Clara.

Lee awalnya merasa tidak yakin sebelumnya, akan tetapi ia mempersiapkan segala sesuatu nya dengan sangat matang. Lee juga sudah bersiap dengan kemungkinan terburuk sekalipun. Lee menyewa sebuah restoran yang cukup terkenal untuk ia datangi dengan Clara. Lee menyewa nya secara keseluruhan untuk tempat ia menyatakan perasaan nya kepada Clara. Sehingga hanya ada mereka berdua di satu restoran tersebut.

Saat hari H tiba, Lee mengajak Clara ke restoran tersebut. Setelah sampai, Clara awalnya mengira karena restoran mahal jadi tidak begtu banyak orang yang datang pada saat itu, dan juga hari itu sudah cukup malam. Akhirnya Clara pun bertanya kepada Lee apakah restoran ini bener - benar buka, karena tak ada seorangpun di tempat itu kecuali mereka.

Lee hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan Clara itu.

Sampai akhirnya ada seseorang yang memainkan biola diatas panggung kecil yang berada di tengah - tengah yang dikelilingi oleh beberapa meja termasuk meja yang sedang diduduki oleh Lee dan Clara. Clara pun tercengang melihat penampilan pemain biola tersebut. alunan melodi yang sangat indah membuat Clara terpukau saat itu. Setelah satu buah lagu selesai dimainkan oleh pemain biola itu, kemudian Lee mengambil jari jemari Clara dan menggenggam nya dengan erat sambil berkata ;

" Clara, maukah kau jadi kekasih ku ? " Tanya Lee dengan begitu serius.

Clara yang mendengar pernyataan itu seketika terdiam. Clara merasa tidak bisa berkata apa - apa. Lee kemudian menjelaskan seluruh isi hati nya. dan tak lupa Lee juga memberi tahu Clara bahwa ia menyewa restoran itu sepenuhnya sehingga tak ada satupun yang datang ketempat itu agar Lee bisa mengutarakan perasaan nya dengan nyaman. mendengar pengakuan Lee membuat Clara merasa sedikit terharu air matanya pun tiba - tiba menetes karena perasaan nya sangat bahagia saat itu. Clara merasa Lee begitu sangat romantis kepadanya. Tak pernah Clara mengalami kejadian seperti ini sebelum nya.

Setelah diam begitu lama akhirnya Clara menjawab Ya dan menerima Lee sebagai kekasihnya. Lee merupakan Kekasih pertama untuk Clara. selama ini Clara tidak pernah berkencan dengan siapapun. Perasaan nya dengan Gio saat itupun hilang begitu saja setelah Lee memperlakukan nya bak tuan putri di dalam buku dongeng anak - anak.

Karena begitu senang, Lee beranjak dari tempat duduk nya dan melompat kegirangan. Clara yng melihat tingkah laku Lee kemudian tertawa karena seperti anak kecil yang sedang meminta keinginannya dan kemudian langsung dikabulkan . Kemudian Lee menghampiri Clara dan mengucapkan terimakasih kepada Clara karena sudah menerimanya. Clara pun tersenyum malu.

Karena hari sudah mulai larut dan mereka sudah selesai makan, akhirnya Lee mengantar Clara pulang. Sepanjang perjalanan tak ada habis nya mereka saling berbincang tanpa henti. sesampai nya dirumah Clara, Lee membuka kan pintu mobil untuk Clara dan kemudian mengantar Clara sampai depan pintu rumah nya. Tak lupa Lee mencium kening Clara dan memeluk nya sebelum berpamitan.

Mereka berdua bagai dua sejoli yang sangat jatuh cinta. Clara baru pertama kali merasakan pengalaman mempunyai seorang kekasih. sedangkan Lee merasa sangat bahagia setelah Clara menerima dan juga membalas perasaan cinta nya.

Hari - hari nampak seperti hari yang sangat spesial bagi Clara. Tak ada satupun hari yang ia lewatkan tanpa Lee. Sehari tanpa Lee membuat Clara merasa ada satu hal yang terlewatkan dan membuat ia merasa tidak senang. Lee selalu menjemput dan mengantar Clara kemanapun Clara pergi. Namun Clara sendiri tidak merasa risih dengan hal tersebut. mereka pun sering menghabiskan akhir pekan bersama.

Saat itu Lee hendak mengajak Clara menonton sebuah film di bioskop, akan tetapi Clara begitu enggan untuk pergi karena pasti ramai. Clara terbiasa menonton film dirumah yang ia unduh lewat internet. Bagi Clara selain menghemat pengeluaran juga lebih nyaman karena lebih tenang dan tidak terlalu bising.

Akhirnya Clara mengajak Lee menonton di rumah nya dengan menggunakan proyektor yang belum lama ini ia beli lewat online shop. Lee awalnya menolak, karena Lee ingin mengajak Clara bersenang - senang di luar dan menghirup udara segar. namun Clara saat itu enggan pergi keluar, akhirnya Clara membujuk Lee dengan baik dan Lee pun akhirnya menyetujui permintaan Clara.

Tak lupa juga Clara menyiapkan Cola dan juga berondong jagung untuk cemilan nya sembari menonton. Lee sampai tepat waktu dan Clara sudah mempersiapkan semuanya sampai - sampai Lee merasa sedikit terpukau. Tak lupa juga Clara sudah mengunggah film yang hendak mereka tonton, yaitu Film komedi romantis.

" Wah,,, Hebat kamu Clara. " Puji Lee kepada Clara.

" Mmm,, aku gitu lho. sama kan seperti di bioskop, hanya saja ini lebih exclusive. " Ucap Clara bangga.

" Good Job. " puji Lee lagi sambil membelai rambut Clara dengan lembut.

Akhirnya mereka berdua menonton film dengan fokus. Clara yang begitu fokus menonton sampai lupa untuk memakan cemilannya. Lee yang sudah sedikit bosan dengan film nya mengalihkan pandangan nya ke arah Clara. sepanjang pertengahan film sampai usai, Lee hanya terus memandangi Clara. Lee begitu bahagia melihat bahwa ia sedang bersama Clara, menghabiskan waktu bersama bahkan bisa menjadi sandaran bagi Clara.

Saat film usai Clara memergoki Lee yang tak berhenti memandang nya.

" Hei,, apakah kamu akan begini terus sampai pagi? '' Tanya Clara menggoda

'' Kamu begitu cantik, sehingga aku tidak bisa sedikitpun berpaling dari mu. '' kata Lee yang sedikit merayu.

'' Gombal kamu. '' sahut Clara lagi

'' Eh serius lho ini. '' Ucap Lee meyakinkan.

'' Ya terimakasih. So mau lanjut film nya? '' Tanya Clara

'' sepertinya sudah larut, haruskah aku pergi sekarang ? '' Tanya Lee kembali sambil melihat ke arah jam tangan nya

'' Apakah kamu sudah mengantuk ? Bisa kah kita menonton satu film lagi? Bisa ya bisa,,,, '' Tanya Clara dengan nada sedikit manja dan sedikit memohon.

'' Hufft,,, Clara tolong jangan begini. Kalau kamu begini terus aku tidak jamin bisa menahan nya. Kamu terlihat sangat imut jika sedang memohon seperti ini. '' Jelas Lee kepada Clara.

'' Hmmm maksudnya? '' Tanya Clara dengan polosnya.

'' Ah sudahlah, bukan apa - apa. Ayo lanjut ke film berikutnya. '' Kata Lee lagi.

'' Baiklah, akan ku putar sekarang. '' sahut Clara

Clara hanya fokus menonton film tanpa ia sadari apa yang terjadi disekelilingnya. Memang kalau sudah menonton film pasti Clara begitu fokus karena menonton film bisa dikatakan adalah salah satu hobinya. Setelah film kedua selesai Clara melihat Lee yang sedang bersender di pojok sofa dengan mata terpejam. Clara mengira bahwa Lee mungkin sebenarnya lelah, namun ia tidak bisa menolak permintaan Clara. Clara sedikit merasa bersalah dan mengambilkan selimut di samping nya dan menyelimuti Lee yang sedang tertidur pulas.

Perlahan Clara membersihkan semuanya tanpa mengeluarkan suara yang gaduh. Setelah selesai beres - beres Clara jongkok disamping Lee dan menatap Lee yang sedang tertidur. Menurut Clara, Lee terlihat begitu menggemaskan saat tertidur. Sampai suatu ketika pada saat Clara hendak membelai kepala Lee, Lee membuka matanya dan mereka pun mulai saling pandang dan terdiam.

Lee mulai memegang tangan Clara yang hendak membelai rambutnya dan menarik Clara hingga Clara mendekat ke arah wajah nya lebih dekat dari sebelum nya. Jantung Clara berdegup sangat kencang hingga rasanya hendak keluar dari badan nya. Lee perlahan mendekati wajah Clara, dan mencium bibir Clara serta membelai wajah Clara dengan perlahan. Clara sedikit terkejut dan kemudian Lee mulai memejamkan kedua matanya dan mulai melumat bibir Clara. Clara yang belum pernah berciuman sama sekali, hanya bisa terdiam dan akhirnya ikut memejamkan kedua matanya dan mengikuti alurnya.

Kemudian setelah beberapa detik Lee perlahan mulai melepaskan tangan nya dan juga bibirnya. Wajah Clara terlihat merah merona. Lee pun tersenyum melihat Clara yang tersipu malu dihadapan nya.

'' Apakah aku tertidur? '' Tanya Lee sambil merubah posisi nya dan duduk disebelah Clara.

'' Mmm. Sangat pulas. Dan aku tidak tahu sejak kapan. '' Jawab Clara sambil tersenyum.

'' Sorry ya. '' Kata Lee meminta maaf

'' Apakah kamu begitu lelah? Mengapa kau tidak berterus terang saja dan menolaknya, aku jadi merasa bersalah sekarang. '' Ucap Clara.

'' It's Ok. Aku sudah lebih segar sekarang. Bisa aku pulang sekarang? '' kata Lee

'' Hmm baiklah. Hati - hati menyetir nya ya. Jangan sampai mengantuk. '' Pesan Clara pada Lee

'' Mmm. '' Jawab Lee sambil tersenyum manis kepada Clara

Clara kemudian mengantar Lee sampai kedepan mobil nya. Tak lupa Lee memberikan pelukan nya lagi kepada Clara dan tidak lupa juga Lee mengucapkan terimakasih kepada Clara karena sudah menemani nya menonton film. Clara pun membalasnya dengan senyuman manis nya dan melambaikan tangan nya ke arah Lee. Lee pun melihat nya lewat kaca spion mobil nya. Setelah mobil Lee perlahan terlihat semakin menjauh, Clara kembali masuk kedalam rumah nya. Clara mulai melompat kegirangan. Bahkan ia mulai bersenandung sendiri.

Pengalaman yang belum pernah ia rasakan yang selama ini hanya ia lihat pada adegan film, ternyata terjadi di kehidupan nyata dirinya. Clara tidak menyangka bahwa ia akan sebahagia ini. Clara merasa menemukan pasangan yang cocok untuk dirinya selain Gio. Dahulu Clara selalu beranggapan bahwa hanya Gio lah yang sempurna untuk di jadikan pasangan nya kelak. Namun setelah bertemu Lee semuanya terasa berbeda bagi Clara.

mereka sangat menikmati kebersamaan mereka. Mereka merasa tak bisa terpisahkan satu sama lain. Tak hanya itu, Clara merasa bahwa hubungan mereka semakin hari semakin ke jenjang yang lebih serius lagi. Setelah semuanya terasa indah bagi ke dua nya, nampak di sisi lain seorang Gio yang sedang terpuruk meratapi nasib nya.

Gio merasa bahwa sebenarnya yang ia cintai bukan lah Carmen, melainkan Clara. selama ini Gio merasa bahwa Clara satu - satu nya wanita yang menerima kekurangan maupun kelebihan nya. Gio merasa telah menyia - nyiakan waktu nya selama ini. Dia merasa Carmen hanya bisa menuntut dan tidak pernah mau mengalah kepada Gio. Hal tersebut yang membuat Gio akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan nya dengan Carmen. Lain hal nya dengan Carmen, sedari awal Carmen menyadari bahwa sebenarnya Gio mencintai Clara, namun Gio selalu berdalih ketika Carmen bertanya perihal tentang Clara. Awalnya memang Carmen tidak menerima telah diputus kan oleh Gio. setelah Carmen menyadari bahwa ia terlalu memaksakan kehendak nya dan berakhir dengan tidak baik, Carmen tersadar dan ia hendak menemui Clara untuk menjelaskan semuanya tentang Gio.

Siang itu terlihat begitu terik, musim panas kali ini begitu sangat tidak bersahabat. suhu udara diluar bisa mencapai 31 derajat celcius. Hari yang membuat Clara sangat enggan pergi keluar rumah karena tidak tahan dengan panas nya matahari yang luar biasa. kebetulan Clara libur bekerja. sehingga ia bisa sedikit bermalas - malasan dirumah. Saat ia hendak menelepon Lee Ponsel nya tiba - tiba berdering, dan ia di hubungi oleh nomor yang tidak ia kenal. tanpa berpikir, Clara pun mengangkat nya.

" Halo. " jawab Clara di telepon.

" Halo, apa benar ini Clara. " Balas wanita yang ada di telepon itu.

" Ah iya, betul. ini dengan siapa saya bicara?. " Sahut Clara dengan sopan dan bertanya lagi.

" Aku Carmen. " Jawab wanita itu singkat.

Ketika Clara mendengar nama Carmen, seketika ia terdiam dan membisu sejenak. Clara sama sekali tidak menyangka bahwa Carmen akan menghubungi nya. Clara sedikit takut akan di kait - kaitkan lagi dengan Gio.

" Halo, Clara. apa kamu masih mendengarku? halooo,,,. " sahut Carmen lagi di telepon.

" Eh,, i i iya,,, ada apa ya? " Jawab Clara lagi sambil terbata - bata.

" Ada yang ingin ku bicarakan dengan mu, apakah kamu ada waktu?. " Tanya Carmen dengan suara lembut nya.

" Mmm,,, sepertinya aku senggang hari ini. mau bertemu?. " Tanya Clara lagi.

" Baiklah kalau begitu. aku akan mengirimkan lewat pesan alamat tempat kita bertemu. " Kata Carmen.

" Oke, sampai jumpa. " sahut Clara

" Sampai jumpa. " Balas Carmen seraya menutup telepon nya.

Clara tak henti - henti nya berpikir. ia sangat tidak menyangka bahwa Carmen akan menghubungi nya padahal ia sebelum nya tidak pernah berkomunikasi dengan Carmen, Clara mengira bahwa Carmen mendapatkan nomor ponsel nya dari Gio. Sebenarnya Clara sedikit takut bertemu dengan Carmen. Clara takut disalah kan karena Gio, namun Clara merasa ia tidak pernah mengganggu hubungan diantara gio dan Carmen dan akhirnya Clara pun memberanikan diri nya untuk bertemu Carmen. Setelah mendapat pesan teks dari Carmen, Clara segera bersiap - siap untuk mendatangi tempat yang disebut kan Carmen.

Clara sendiri merasa penasaran dengan apa yang hendak dikatakan oleh Carmen kepada nya. Karena terlalu penasaran, Clara sampai lupa menghubungi Lee untuk memberi tahu kemana ia pergi. Bahkan Lee menghubungi Clara namun Clara tidak mengangkat nya karena ponsel nya berada didalam tas kecil nya. Sesampai nya di tempat yang di tuju yaitu sebuah cafe, Clara melihat Carmen yang sedang duduk sendiri di meja bagian tengah di cafe tersebut dengan segelas minuman yang terpajang di meja nya. Clara pun segera menghampiri nya. Mereka berdua mulai saling menyapa. dan Carmen pun mulai bercerita mengenai Gio kepada Clara.