"Buka mba," Pinta Indri, aku membuka dan benar saja surat palsu ada disana, Indri mengambil tiga buku yang merupakan sertifikat palsu rumah dan apartemen milik ibunya. kami lalu merapikan kembali isi lemari tersebut dan mengunci seperti semula.
"Kamu bersihkan dulu kuncinya jangan sampai ada sidik jari kita," Indri lalu mengambil sabun dan mencucinya lalu mengelap satu persatu lalu dengan menggunakan handuk dan dimasukan kembali kunci tersebut kedalam tas ibu tirinya .
"berarti kita tinggal melihat apakah dibelakang lukisan itu ada brangkas seperti yang diceritakan pa Hendarno kemarin," kami bergegas masuk kekamar Indri tempat tidur, lemari beserta isinya sudah dibawa keluar begitupun TV.
"Sepertinya kita butuh pertolongan seorang Pria untuk mengangkat lukisan ini,"aku lalu memanggil Dika,
"Ada yang bisa saya bantu nyonya?" Dika berjalan kearahku