Aku melihat disalah satu sudut restoran Bryan , Oma sudah duduk disana bersama Om Denis kami menghampirinya.
"Hai om apa kabar," aku menyapa pria yang usiany mungkin hampir sama dengan Papah hanya hidupnya tidak lebih baik dari papah mertuaku.
"lho kalian ada disini juga," ia sedikit terkejut ketika aku mendatangi Om Dennis bersama Indri.
"iya aku habis cari pakaian ibu hamil dan Bryan bilang kalau dia ada disini, makanys aku menghampiri kalian kesini," padahal kami memang sudah berjanji karena kalau sengaja kumingkinan Papah Indri tidah akan mau untuk datang kesini. Oleh karenanya kami terpaksa membohonginya.
"Tadi kalian membicarakan tentang apa sepertinya serius?" tanyaku penasan.
