Aku menatap Bryan yang datang mendekat kearahku, dengan senyum manisnya dia menatapku balik.
"Bagaimana dengan tamannya, perlukah diperluas agar kau bisa seharian mengexolore semua tanaman yang ada sayang?" Bryan membetulan kerudungku yang agak miring lalu memasukan anak rambutku yang mengintip keluar. Aku tersenyum mendengar ucapnya.
"Taman ini sudah cukup luas untuk menghabiskan waktuku yang cukup lama, jika kau perluas maka aku tidak akan memiliki waktu dengan mu bee," Aku mengecup sekilas bibirnya yang tipis dan lembut.
"Jika itu terjadi maka aku akan menghancurkan tamanmu sayang, karena hal yang paling aku tidak suka adalah kau mengabaikanku," dia tertawa pelan sambil menarikku kedalam pelukkannya.
"Sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan? kedua matamu begitu gelisah walau senyum selalu menghiasi bibirmu," aku berkata sambil menyentuh bibirnya.
