Chereads / Primo Amore / Chapter 3 - Bab 2

Chapter 3 - Bab 2

Hampir seluruh manusia akan merasakan yang nama nya "ketika bertemu dengan kawan baru masih malu malu kucing tetapi ketika sudah jadi kawan lama bahkan jadi sahabat baru bakal keluar sifat asli nya" tapi berbeda dengan 2 orang ini.

• " 06.07 "

Genna beserta kaka nya sudah sampai didepan gerbang sekolah SMA 2 Samudra, karena Genna peserta didik baru jadinya dia belum tau letak kelas nya dimana. Sedangkan Via, saat sampai gerbang sekolah dia langsung menuju kelas nya dan meninggalkan adik nya yang kebingungan.

"Tolongin Genna ya allah." Gumam Genna.

"Ini gue harus kemana biar tau letak kelas gue sendiri, kantin dimana lagi, ah elah mana sekolah nya gede banget lagii." Gerutu Genna.

Genna berjalan masuk kedalam gerbang dan duduk di pinggiran lapangan sambil melihat kanan kiri bermaksud untuk mencari bantuan.

Saat melihat ke kiri dia melihat seorang pria yang tampan, sangat tampan dimata Genna. Yang ditatap malah cuek bebek dan menampilkan wajah datar nya.

"Subhanallah cakep banget jodoh orang." Ucap Genna.

Mata Genna berbinar saat melihat fisik Alzam yang menurut diri nya perfect.

Genna menundukan kepala nya dan berulang kali mengetuk kepala nya sendiri dan berucap, "Astagfirullah sadar Gen, ga boleh nafsu dia bukan muhrim lo ingat pesan ayah. GA BOLEH PACARAN!" Seru Genna kepada diri nya sendiri.

"Lo ngapa?" Tanya Alzam.

"Hah se.....sejak kapan lo ada di depan gue? Perasaan tadi masih di depan Gerbang?" Tanya Genna.

"Sejak lo ngoceh ngoceh sendiri." Jawab Alzam.

"Lo juga murid baru kan? Terus lo ngapain disini bukan nya cari informasi." Lanjut Alzam.

"Gue takut kesasar di sekolah ini, lo liat sendiri kan ini sekolah gede bener, isi nya cogan cogan mulu lagi." Jawab Genna.

Alzam menjitak kepala Genna, "Lo ga jawab pertanyaan gue." Ucap Alzam.

"Hah kalimat yang tadi gue sebut apaan kalo bukan jawaban dari pertanyaan lo?" Balas Genna.

"Aihh, udahlah lupain aja. Sekarang kita sama sama cari informasi di mading." Ajak Alzam sembari menarik tangan Genna untuk bangun dari duduk nya.

"Ga usah narik tangan gue kan bisa." Seru Genna sambil berusaha melepaskan tangan Alzam yang menyentuh tangan diri nya.

Alzam melepas genggaman tangan Genna. "Ya mangkanya ayo kita kedalem sama sama. Kenalin nama gue Alzam yoo." Ucap Alzam.

"Perasaan gue ga ada nanya nama lo dah." Balas Genna.

"Tapi jidat lo ada tulisan *plis nih cowo nama nya siapa sih, ganteng amat rasa nya pengen gue karungin." Cela Alzam.

"Mana ada."

"Ada tuh, jelas banget lagii."

"Who cares, sekarang ayo kita kabulin permintaan lo biar lo ga banyak bacot." Ajak Genna.

Alzam mendudukkan diri nya disamping Genna, "Wait gue kan udah ngenalin diri gue, sekarang gantian dong lo yang ngenalin diri lo ke gue."

"Kok lo malah duduk sii, ayo kita ke dalem kalo lo lama gue tinggal nih." Ucap Genna sambil berdiri.

"Kasih tau dulu dong nama lo." Pinta Alzam.

"Ish iya iya, nama gue Genna. Dah kan ayo." Ucap Genna sambil menarik tangan Alzam.

"Cakep juga nama nya kaya orang nyaa." Gumam Alzam.

Genna melepaskan genggaman tangan Alzam, "Hah apa apa, coba ulangin lagi." Pinta Genna.

"Lo bilang gue cantik? Hahay iyalahh gue sadar kok gue emang cantik jadi ga perlu di perjelas lagi okeyy." Lanjut Genna.

Alzam bangun dari duduk nya dan menoyor pala Genna. "Pede banget sih lo." Lalu meninggalkan Genna.

Genna berlari kecil untuk mengejar Alzam dan mengeraskan suara nya, "Lo ngapa si demen banget ngejitak pala gue."

"TUNGGU GUE WOYY." Teriak Genna.

Gadis itu menarik tangan Alzam untuk berhenti sebentar karena nafas gadis itu sedang terengah engah.

"Ben....bentar dulu kek Al." Pinta Genna.

Alzam menengok dan mendapati Genna yang sedang ngos ngos an. "Kenapa lo Gen?"

"Huh huh, lo.... lo ga liat guee.... gue lagi ngos...ngosan? Jalan nya santuy ajee napa." Pinta Genna.

"Iya iyaa, maapin gue yaa, lagi lo ngeselin si." Ucap Alzam sambil mengeluarkan air mineral dari dalam tas nya. "Nih minum, tapi lo nafas dulu."

"O...oke."

Genna menerima air pemberian dari Alzam, saat sudah siap ingin minum, Genna mendapat peringatan dari Alzam.

"Jangan di kokop ogeb." Seru Alzam.

"Gue ga bisa, kalo di kokop malah tumpah ntar." Jawab Genna.

"Ish coba dulu." Ucap Alzam.

"Iya iya nih gue coba."

Genna berjongkok di pinggiran lapangan dan mencoba untuk meminum tanpa di kokop. Genna mendongakan kepala nya sambil mangap dan mulai menuangkan air ke dalam mulut nya dengan tangan yang bergetar.

"Hahahahaha mukaa nya kocak banget lo." Kata Alzam.

Genna tak menghiraukan ucapan Alzam. Dia terus mencoba mendorong perlahan botol agar air yang masuk ke mulut nya tanpa tumpah, kali ini dia menutup mata nya karena matahari mulai terbit.

"Santai aja kaga usah grogi gitu Gen." Ucap Alzam.

Dengan pikiran yang jail, Alzam berniat ingin mendorong botol itu agaar air nya tumpah ke muka Genna.

Tok

Alzam tersenyum kegirangan sedangkan Genna, dia sangat kesal dengan kelakuan Alzam.

"Hahahahahaha ampun Gen, jangan marah ama gua salah sendiri punya muka pretty banget." Ucap Alzam.

Kalau orang lain mungkin akan luluh dengan kalimat yang Alzam lontarkan, tapi tidak dengan Genna, justru dengan ucapan Alzam membuat diri nya ingin menonjok muka Alzam.

"Baju gue jadi basahh ogeb. Mimpi apa gue punya temen kaya gini, baru pertama kali loh Al kita ketemu, lo udah jail banget. Jangan sampe gue sekelas ama lo." Ucap Genna.

"Yaelah basah cuma di bagian kerah doang, ga bakal bisa kita pisah kelas, nanti gue bakal bilang ke bokap gue biar bisa sekelas sama lo." Jawab Alzam.

"Heh jangan ngadi ngadi lo, bapak lo emang pemilik sekolah ini?" Ucap Genna.

"Iya dong."

"Hoax ah."

"Okey kalo lo ga percaya, gue telfon bokap gue sekarang juga, tapi kita cari tempat duduk dulu." Pinta Alzam.

"Ini udah bel ogeb kita ga jadi masuk kedalem? Ntar kena hukum ama guru loh Al apalagi kan kita peserta didik baru." Balas Genna.

"Sans aje udeh." Alzam menarik tangan Genna untuk duduk di pinggiran lapangan.

"Ayo ikut gue, kita buktiin kalo bokap gue itu beneran pemilik sekolah ini." Pinta Alzam.

"I-iya."

berdering .....

"Halo pah."

"Iya halo ada apa Al?"

"Ini pah, temen Alzam ga percaya kalo papah Alzam itu pemilik sekolah SMA 2 Samudra."

"Siapa nama temen mu?"

"Genna pah."

"Nama lengkap nya?"

"Ga tau, eh bentar pah Alzam tanya dulu."

"Siapa nama lo lengkap lo Gen?"

"Sini biar gue yang ngomong."

"Lo tinggal ngomong aja, kan ini di loudspeaker."

"Genna Aleana Nasution."

"Oke."

"Papah denger?"

"Denger dong, emang papah budek kaya kamu."

"Ih papah ini."

"Temen mu cwe apa cwo?"

"Cwe."

"Okey."

"Papa bisa ga satuin Alzam sama Genna satu kelas?"

"Gampang kalo itu mah."

"Okey makasih papa, assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Tut tut tut tut

"Bener kan gue Gen." Ucap Alzam.

"Iya iya, ayo kita masuk kedalem." Pinta Genna.

"Bentar." Alzam membuka jaket yang melekat di diri nya dan memakai kan jaket nya ke tubuh Genna.

"Heh apani?" Tanya Genna.

"Baju lo basah, ditambah lo keringetan gara gara tadi olahraga. Seragam nya jadi tebus pandang." Jelas Alzam.

Genna hanya mengganguk

"Kok lo cuma ngangguk si, kalo di wattpad yang gue baca pasti cwe cwe bakal blushing kalo gue ngelakuin hal kaya gitu, tapi kok lo ga?" Ucap Alzam.

"Lo baca wattpad juga?" Tanya Genna.

"Kebiasaan, selalu aja mengalihkan pembicaraan." Ujar Alzam.

"Eh Iya, ngapain juga gue blushing. Hati gue mah udah tahan banting ama begituan. Masuk kedalem aja yok." Ujar Genna.

"Yaudah ayo."