Chereads / The Secret Of My Boss / Chapter 30 - 29. Ekhem 1++

Chapter 30 - 29. Ekhem 1++

Happy Reading!

Freya pergi bersama dengan kekasihnya, sebenarnya Freya sudah memiliki pasangan saat ini. Entah mengapa ia begitu tertarik ke dalam hidupnya Damian. Wanita itu melihat sekelilingnya banyak orang mabuk. Sebentar lagi Freya juga akan mabuk karena di bar, hanya orang gabut yang ingin bersenang-senang.

Meminta izin kepada pacarnya karena akan pergi ke toilet. Freya beranjak, tanpa ia sadari ada Angel di sana. Tapi, sudah berada di tangan Damian, penampilan Bos berubah menjadi orang biasa. Memakai Hoodie hitam serta topi yang sering ia pakai saat keluar.

Untuk kali ini mereka tidak bertemu, mungkin besok dengan secara langsung. Waw, bagaimana jika Damian bertemu dengan Freya. Apa yang akan terjadi di antara mereka.

Freya merapikan rambutnya, tak lupa memeriksa lipstik serta make up-nya malam ini. "Cantik," gumam wanita itu, wajahnya cantik dan terlihat begitu ketus.

"Jika aku kembali bertemu dengan Damian, apakah dia terkejut dengan perubahan ku sekarang?" dengan percaya diri, Freya memuji dirinya yang terlihat begitu sexy dan cantik.

"Panggilan ku kau alihkan setiap hari, tapi lihat saja Damian. Aku akan menemui nanti." Freya tidak menyerah, meski sudah memiliki kekasih ia masih belum bisa merelakan Damian bersama orang lain.

****

"Meresahkan!" cetus Damian sembari membopong tubuh Angel masuk ke dalam mobil. Lelaki itu yakin tidak ada yang mengenali nya di bar ini.

"Aku tidak mabuk," lirih Angel, sembari menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Damian. Tahan, siapa pun lelaki yang dekat dengan Damian pastikan untuk menguatkan iman.

"Ck, dasar ceroboh." gerutu Damian, setelah sampai di dalam mobil. Angel malah mual dan muntah di kursi kemudi Damian.

"Hueeek, hueeek," Angel benar-benar menguji kesabaran Damian. Tapi Damian juga tidak tega membiarkan Angel terkapar di tempat sembarangan. Sangat disayangkan jika bertemu dengan orang yang kurang ajar. Biarkan Damian yang kurang ajar kepada Angel;-D

"Aisssh, kau ini." Damian mendengus nafas sabar, untung saja tidak muntah di pelukannya tadi. Damian mengambil tisyu di dasbor kemudian mengelapi mulut Angel.

Sosok lelaki dewasa yang begitu perhatian, meski menyebalkan dan cuek terhadap orang lain. Damian paling tidak bisa melihat Angel kesusahan apalagi sedang seperti ini. Rasa perhatian dan kasih sayang sudah semakin bertambah untuk Angel.

Selanjutnya Damian mengemudikan mobilnya menuju Apartemen Angel. Kali ini ia harus bisa mengendalikan dirinya. Tidak boleh terlalu ceroboh dengan hal seperti itu. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Angel, Damian memang siap untuk bertanggung jawab. Tapi tidak dengan Angel.

Karena tidak terlalu jauh dari apartemen Angel, akhirnya mereka sampai di depan. Damian tidak melihat ada tanda-tanda mobil milik Mark. Kemana perginya mereka? Damian tidak peduli, pasti mereka juga melakukannya lagi.

"Aih, kenapa Angel menyusahkan aku!" cetus Damian,

Damian membuka pintu mobil, lalu membopong tubuh Angel masuk ke dalam. Untung saja tidak dikunci, dengan mudah Damian membawa Angel ke kamar. Tubuh mungil tapi lumayan juga kalau dibopong sembari naik tangga. Damian besok akan memarahi Angel agar gadis itu tidak mabuk dan menyusahkan orang lain.

Ups, menyusahkan? Bukannya Damian sendiri yang membantu Angel. Ck, dasar lelaki.

****

Keesokan harinya,

Damian bangun terlebih dahulu, melihat sekelilingnya berantakan ia heran. Apa yang terjadi semalam? Seingat Damian, setelah masuk ke dalam kamar Angel sudah tidur pulas. Kenapa sekarang mereka sama-sama telanjang hanya tertutupi selimut putih.

Angel memeluk tubuh Damian, kepalanya berada di lengan kekar miliknya. Seakan Angel yang melalukannya sendiri, gadis bar-bar seperti Angel benar-benar tidak waras.

"Euumh," lenguh Angel semakin memeluk tubuh Damian, gadis itu tidak sadar kalau di sampingnya adalah Bos.

Jantung Damian berdegup kencang seperti balapan. Jedug-jedug tidak karuan, kenapa sih Angel bisa sekali membuatnya seperti ini.

Damian melirik pundak Angel yang ada tahi lalat. Mirip seperti milik Angeline dulu, begitu juga Damian memeriksa lengan Angel di sebelah kiri, benar ada bekas luka. Dulu itu adalah luka Angeline saat terkenal pecahan kaca.

Damian meneguk salivanya kasar, apakah mungkin Angel adalah Angeline yang sebenarnya? Kenapa dia tidak mengatakannya, lalu bertemu dengan Aurora. Angel seperti tidak mengenalinya? Damian masih tidak percaya dengan pikirannya sekarang.

"Angeline," lirih Damian sembari mengelus pipi Angel. Tapi tidak ada tahi lalat dekat hidung, apa  sengaja di hilangkan?

"Eum," responnya mengeluh, gadis itu membuka matanya perlahan. "Kau sudah bangun?" lirih Angel, belum sepenuhnya sadar kalau di sampingnya adalah Damian.

"Ha?! Apa yang kau lakukan di sini?" sentak Angel menjauhkan diri dari Damian. Gadis itu melihat kondisi tubuhnya, bertelanjang bulat.

"Aku di sini karena mu!" cetus Damian, beranjak mengambil celana pendeknya. Membungkus anuan, Angel menutup matanya agar tidak melihatnya.

"Aissh, apa yang ku lakukan?!" Angel menjambak rambutnya. Mengingat kejadian semalam apa yang telah ia lakukan bersama Damian.

Flashback semalam.

Ketika Damian merebahkan tubuh Angel ke ranjang, gadis itu sudah tertidur pulas. Namun, saat Damian keluar dari kamar tapi malah Angel menahannya. Tentu saja Damian langsung menoleh ke arah Angel.

"Panas, panas sekali." keluh Angel, sembari menarik pergelangan tangan Damian. Lelaki itu ambruk, Angel mengelus dada Damian. Meski memberontak tapi Angel terus melakukannya.

"Angel sadarlah, aku ini Bosmu bodoh!" cetusnya, lagi pula pergerakannya tidak berubah. Damian antara mau dan mau banget.

Angel menaiki tubuh Damian, tangannya melepaskan kancing lelaki itu. Hasratnya saat mabuk memang sudah tidak terkendali lagi. Niat Damian pulang malam ini, tapi semua berkata lain. Di luar juga turun hujan jadi cocok untuk bersama Angel malam ini.

"Aaahh," desah Angel.

Damian merubah posisinya jadi di atas, mengelus rambut Angel kemudian mengecup kening gadis itu. Damian melepaskan pertahananya, setelah itu melumat bibir Angel dengan lembut namun semakin lama menjadi ciuman dalam. Apalagi Damian sangat menyukai sensasinya.

Memaju mundurkan miliknya, membuat Angel mendesah tidak karuan. Gadis itu sangat menikmati pergerakan yang di lakukan oleh Damian. Wajah imutnya berubah menjadi seksi, benar-benar menumbuhkan rasa hasrat padanya.

"Aah,"

Flashback off.

To be continued❤