Padahal sebaliknya Aurora tidak pernah bahagia. Hatinya hancur menjadi keping tapi ia tidak pernah menunjukkannya kepada siapapun. Malam sudah larut, saat Mark akan merebahkan dirinya. Tiba-tiba Aurora seperti sedang mimpi buruk. Rautnya berubah ketakutan keringat membasahi rambutnya. Ketika Mark menenangkan istrinya. "OPPA!" Aruroa berteriak tanpa membuka matanya. Lalu terisak dengan sendirinya.
MARK tidak mengetahui kenapa AURORA memimpikan seperti mimpi buruk.
Aurora terbangun setelah beberapa kali Mark menepuk pelan pipinya. Gadis itu langsung memeluk Mark lalu menangis.
"Sayang, tenang ya. Aku ada di sini." Mark menenangkan Aurora, sampai gadis itu berhenti menangis.
Setelah diam, Mark memberanikan diri untuk bertanya agar lebih tau tentang Aurora." Kamu kenapa,?" tanyanya.