"Galaksi terpaku mendengar perkataan Mark barusan. Kepalanya langsung berdenyut pening, apa Mark mengetahui semuanya. Anak yang dikandung Aurora adalah darah dagingnya. Galaksi menahan nyeri di ulu hati meski itu tidak bisa ia tahan. Sakit, sakit mana dengan Aurora.
Galaksi membawa mobil dengan perasaan yang dongkol, sesak sampai tidak fokus pada jalanan. Pikirannya teringat saat Aurora menangis di balkon. Mengulang-ulang kata-kata gadis itu bahwa anak yang dikandung adalah anak kakak tirinya. Ya siapa lagi kalau bukan Galaksi. Galaksi bahkan ragu untuk memastikannya.
Apa mungkin anak itu benar-benar darah dagingnya? Jika di pikir lagi, Galaksi masih tidak percaya melakukannya. Yaiyalah pas keenakan mah lupa kalau dimasukkin.