"Bangsat!" Plak, satu tamparan mendarat dipipi Jessica cukup kasar. "Kalau bukan karena gue hamil, gue nggak akan ngebiarin mulut lancang lo itu baik-baik aja." Aurora gemetaran setelah menampar Jessica, jiwa bad girlnya masih ada. Apalagi hormon ibu hamil, naik terus emosinya.
Mereka berdiri cukup lama di sana, saat Aurora akan berbalik kembali ke kamar. Terlihat juga Galaksi berada di dapur. Aurora menatap kedua netra hitam yang sepertinya Galaksi mengetahui kejadian ini saat Aurora menampar Jessica. Mendengar Jessica terisak, Galaksi langsung menghampiri tanpa menggubris Aurora.
"Kamu kenapa?" tanya Galaksi.
"Jess." nadanya bergetar. Menunjukkan ke khawatiran.
"Aku ditampar Aurora, sekarang Aurora kayak nggak suka sama aku."
"Bukan gitu, kak!" Aurora menyeka.
"Terus apa maksud kamu, nampar-nampar Jessica? Kakak nggak suka kamu main kasar sama orang Aurora!" tegas Galaksi, memandang Aurora sebagai orang yang kasar sekarang. Hanya karna menampar satu kali.