Jessica mengkhawatirkan dirinya, takut tidak bisa mengontrol kesedihannya. Jessica tidak sekuat Aurora, tidak setangguh dan bisa menjalani hal menyakitkan. Jika terus mendapat ancaman di hubungannya. Jessica bisa kehilangan akal.
"Jessica, jangan ngelamn." Galaksi menepuk pundak gadisnya membuyarkan lamunan itu. Detik selanjutnya Jessica mengeluarkan buku dan fokus pada materi hari ini.
"Jeno ganteng banget, dia pembasket paling ganteng, ganteng."
"Gue naksir, naksir dong."
"Dia dingin, semakin suka gue."
"Dia sudah punya pacar woy."
"Sebelum janur kuning melengkung, dia belum jadi milik siapa-siapa dong."
"Setuju, setuju setuju banget."
Begitulah anak gadis di kampus, mereka terang-terangan menyukai Galaksi. Hati mereka meronta-ronta setiap kali Galaksi lewat dihadapan mereka. Apalagi saat bermain basket, semua mendukung Galaksi dan Galaksi. Tidak memikirkan perasaan pacarnya. Mereka tidak peduli.
**