"Iya kak."
"Ada apa baby? Loh tangan kamu kenapa?" Mark datang seraya membawa tas dan jas hitamnya. Ia akan berangkat bekerja hari ini.
"Biasa, dia suka ngelamun jadinya kena tuh tangan untung aja nggak ilang jarinya." ujar Galaksi sembari membawa handsplast, meski berbicara seperti itu. Galaksi juga takut, jika itu akan terjadi lagi.
"Hati-hati baby, jangan masak lagi ya. Aku kan sudah bilang, istirahat aja." ujar Mark
Galaksi mengobati telunjuk adiknya dengan betadine, kemudian menyerahkan semuanya ke Mark. Setelah itu, Aurora menatap kearah Jeno, begitu juga sebaliknya. Mereka bertatapan sebentar, lalu Galaksi memutuskan untuk membantu Jessica. Nampaknya Galaksi tidak mau hanyut dalam rasa ini lagi, tapi ia juga tidak bisa menghilangkannya.
"Sudah sayang, apa aku perlu cuti lagi hem? Kayaknya kamu masih ingin ditemani." ucap Mark.
"Nggak usah kak, nanti pulang cepat aja. Katanya mau USG lagi." balas Aurora
"Oke sayang, aku akan pulang cepat yah."