Agnes berjalan menyusuri koridor bersama kedua temannya. Gadis itu memang cantik terkenal dengan kenakalannya. Memiliki pacar ketua berandal pula, banyak cowok yang menyukai Agnes. Sedang asik mengobrol tiba-tiba cowok jangkung muncul dihadapannya. Siapa lagi kalau bukan Edgar. Gadis itu tersenyum lebar, kemudian memeluk Edgar dengan manja.
"Nes, itu tadi siapa? " tanya Edgar.
"Kakak ku." jawab Agnesa dengan nada lesu.
"Oh, ku kira siapa, kenapa sayang hm? Kenapa cemberut." tanya Edgar
"Males banget gue sama dia." ujarnya lesu setelah melerai pelukannya.
"Kenapa?"
"Udah ah, mending kita ke kelas aja. Bentar lagi masuk, PR gue belum selesai."