Damian meminta Angel untuk tetap bekerja sebagai Sekertaris nya di sini. Untuk Aurora akan dijaga dengan pengasuhnya, Damian yakin kalau Aurora adalah anak yang baik dan penurut. Angel bisa mengawasinya dari jauh, karena jika Angel tidak bekerja dan akan menimbulkan rumor lagi.
"Angel," panggil Damian
"Iya bos, ada apa?" tanya Angel dengan begitu kalem.
"Belikan saya kopi," suruh Damian.
"Beli? Kok beli sih." protes Aurora.
"Beli saja kan uangnya sudah saya kasih, oh iya. Nanti Mark akan mengantar kamu ke tokonya. Silahkan Tuan putri." Damian mulai kembali seperti biasa, Bos kampret suami tidak ada akhlak ya begitulah.
Angel menghela nafasnya jengah, ia pikir menjadi istri seorang Damian akan seperti Tuan putri juga. Ternyata sama saja, jiwa-jiwa psiko nya mulai berkumandang di dalam hati Angel.
"Liat saja nanti malam," tegas Angel dalam batinnya.