Di ruangan yang sangat gelap, Lisa perlahan membuka matanya, setelah sepenuhnya terbuka, Lisa di buat bingung dengan ruangan yang sekarang dia tempati.
"Dimana aku?, bukannya aku sudah mati? " Gumam Lisa dengan mimik wajah yang kebingungan.
Di pandangan Lisa hanya 1, kegelapan, hanya itu yang dia lihat. tak lama kemudian, setitik cahaya terlihat di ujung ruangan, perlahan namun pasti, setitik cahaya itu kini berubah menjadi besar dan kemudian berhenti di depan Lisa.
Tik...
Seketika Lisa, eh lebih tepatnya Lisa bersama Cahaya tersebut kini sedang berada di ruangan yang sangat mewah.
Kini Lisa tiba tiba duduk di sebuah sofa yang mewah dan elegan yang pinggirannya di lapisi oleh berlian asli. dan juga, ada sosok sedang duduk di depan Lisa, sosok itu... Lisa sangat mengenal sosok itu, sosok yang ia tolong hingga dia harus mengorbankan nyawanya.
Yup, sosok itu adalah Nenek nenek yang dia tolong saat hendak tertabrak mobil.
"Nak!!" Satu kata yang meluncur dari bibir nenek itu membuat Lisa seketika merinding.
"Di-dimana aku? ke-kenapa nenek ada di sini? bu-bukannya aku telah.. " Ucap Lisa berhenti ketika suara nenek tersebut kembali terdengar.
"Telah mati? " Ucap nenek itu.
"Yah, kamu memang sudah mati. lalu aku? entah kau percaya atau tidak, sebenarnya aku adalah sang penguasa di dunia ini, aku tak berwujud, tetapi kali ini aku menyamar menjadi seorang nenek nenek untuk melihat apa masih ada orang yang peduli.
Kau tahu? di zaman yang begitu maju di bumi, banyak orang orang yang kini tak memiliki etika dan suka melakukan kejahatan, untuk mendapatkan orang baik seperti dirimu itu, itu adalah hal yang langkah!" Jelas nenek itu panjang lebar, ah tidak, lebih tepatnya bukan nenek, melainkan sang penguasa atau yang sering disebut dengan tuhan(Tak bermaksud menjelek jelekkan tuhan, ini hanya karangan semata).
"Ta-tapi.. a-aku sering membunuh!" Ucap Lisa dengan tegas tanpa takut.
"Hah! kau membunuh orang yang tepat, dan bahkan kau membantu orang yang membutuhkan, sedangkan untuk mereka yang sering melakukan kejahatan, kau akan membunuhnya, meski kejam tapi aku suka itu(jangan di tiru:v)." Ucap nenek itu sambil terkekeh kecil.